Rabu, 24 September 2008

Pilihan benar atau salahkah di Bumi Ganesha ??

Suatu hasrat dan ambisi pribadi untuk mengenyam bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung. Suatu masalah kecil timbul ketika tersadar bahwa membutuhkan suatu tempat tinggal yang layak untuk dapat menjalani studi itu. Pilihan pun muncul…diantara pilihan itu, Bumi Ganesha menjadi suatu pertimbangan. Tawaran awal yang diketahui adalah murahnya harga sewa asrama per bulannya yaitu hanya sekitar Rp. 111.500,00. Melihat tempat kos di Bandung yang rata-rata sewanya mencapai Rp.300.000,00 per bulan, tawaran Bumi Ganesha terbilang sangat menggiyurkan. Akhirnya asrama ini jadi pilihan tempatku berteduh.

Kesan pertama di Bumi Ganesha

Ada perasaan separo tak percaya ketika melihat bangunan Bumi Ganesha yang tak seperti dalam angan-anganku selama ini. Sempat tak dsangka pula bahwa ternyata terdapat sistem yang agak berbeda dalam perekrutan anggota di Bumi Ganesha. Tes wawancara pun dijalani. Shock stadium rendah menjangkitku ketika dalam wawancara kakak-kaka penghuni bercerita tentang ‘siapa Bumi Ganesaha sebenarnya’…

Wow…asrama ini memeng penuh dengan kejutan!

Tapi entah mengapa hal itu justru menjadi sesuatu yang menarik bagiku. Berorganisasi adalah hobiku, memiliki pengalaman magang adalah hal yang suatu saat ingin aku jalani, sistem kekeluargaan yang dibangun disini cocok sekali dengan keinginanku untuk punya banyak teman, managemen dan tanggung jawab penuh pada asrama memang bukan hal yang enteng, tapi menantang!

Sebagai calon Penghuni

Menjalani hidup di Bumi Ganesha sebagai calon Penghuni, beberapa minggu berjalan. Ternyata cukup kewalahan juga menikmati kehidupan sebagai capeng ini. Mulai dari tugas-tugas dari kakak penghuni, kewajiban sosialisasi pada seluruh penghuni dan karyawan, sampai tanggung jawab pada suatu acara. Hal itu membuat kami harus sangat cermat dalam memanage waktu. Tugas dari dosen yang notabene tak mau tahu taraf kesibukan para mahasiswanya menambah sesak jadwal harian para calon penguni di Bumi Ganesha. Perlu adaptasi yang cepat dan cermat dalam menanggapi hal itu.

6 komentar:

  1. keEp smangat boy...
    hidup adalah perjuangan...perjuangan untuk meraih kemuliaan di akhirat sana...

    BalasHapus
  2. keep spirit ajah..btw silakan artikel di blog saya di copy, tp jgn lp di beri link referensinya ya...

    BalasHapus
  3. pilihan yg tepat.. rugi klo keluar.. seperti saya ! kirain enak klo di kosan, gak taunya enakan di BG...
    Walaupun sy gk di BG, tapi BG tetap disini (di hati.red)

    BalasHapus
  4. huahuahua..... lucu kau...
    nyante aja, ntar juga kerasa enaknya...

    BalasHapus
  5. kuliah di itb berat. keberadaan teman sangatlah penting. lihat mereka yg di kost-kostan. ganti-ganti teman tiap tahun, tiada tempat bernaung berbagi hati dikala sepi, apalagi tahu sendiri lah anak2 itb rata2 jomblo kan.

    beruntung dapat tinggal di bg. selalu ada teman berkeluh kesah. dikala tingkat 1 ada kakak2 angkatan. dikala gk lulus2 ada pula adik2 angkatan.

    apalagi dikala patah hati dan jatuh cinta..

    BalasHapus
  6. whahahahhahahhahah..........


    kasian deh loe...

    sama dong...

    melasnya....

    BalasHapus